Kamis, 18 September 2014

KUMPULAN PUISI (Ciptaan: Viswandro)

KORUPTOR
Lidahnya merayu-rayu
Perkataannya tak ada yang jujur
Kerongkongannya seperti kuburan ternganga
Batinnya penuh kebusukan
            Koruptor!
            Sadarkah kau akan pelanggaranmu?
            Kau buat kepicikan sebagai perisai
            Kau rampas yang bukan milikmu
            Tanpa ada kasih,
            Kau halalkan segala cara.
Pekan Baru, 14 Juni 2010
HIDUP
Hidup di dunia, hanyalah sementara;
Hidup adalah tantangan bagi tubuh,
Ujian bagi jiwa,
Jembatan bagi roh,
Untuk menuju alam baka,
Mencapai indahnya surga.
Medan, 12 Juni 2011
CINTA JARAK JAUH
Sayang,
Tetaplah pada kesetiaanmu
Aku pun setia di sini
Aku di sini mengejar cita-cita
Demi masa depan kita kelak
            Kalaupun ada kumbang
            Yang mencoba merayu
            Janganlah engkau tergoda
            Pandai-pandailah engkau menjawab
            Jelaskan padanya
            Bahwa engkau sudah ada yang punya
Aku pun di sini takkan mencari bunga
Cukup dinda seorang yang kucinta
Kelak kita kan dipertemukan Yang Maha Kuasa
Dan kita hidup bahagia selamanya.
Medan, 13 Mei 2011
PERZINAAN JALAN SESAT
Hai generasi muda!
Penerus bangsa,
Hargailah daging dan tubuhmu
Jangan sampai habis binasa
            Mengapa engkau berahi terhadap perempuan jalang?
            Kau dekap dada perempuan sesat
            Yang menyebabkan engkau terjerat
            Oleh karena ketololan
Hendaklah engkau menikmati
Atas apa yang engkau miliki
Biarlah itu tetap jadi milikmu
Dan takkan jadi kepunyaan orang lain
           
Berbahagialah dan bersukacitalah engkau kelak
            Bersama istrimu, kepunyaanmu
            Biarlah buah dadanya memuaskanmu
            Dan engkau berahi atas cintanya.
Medan, 10 Mei 2011
ISTRI
Istri yang cakap
Lebih berharga daripada permata
Ia serupa dengan istana
Menyediakan segalanya
Untuk seisi rumah
Pelitnya tiada
Mengulurkan tangan kepada si miskin
            Ia membuka mulutnya dengan hikmat
            Dengan pengajaran yang lemah-lembut ada di lidahnya
            Makanan yang curang tak dimakannya
Kemolekan adalah bohong
Kecantikan itu sia-sia
Istri yang cakap membuat bahagia.
Medan, 10 Mei 2011
HARTA PUNYA KUASA
Aku menginginkan cintanya
Namun apa daya,
Aku orang tak punya
Yang bisa bermimpi saja
Aku takkan bisa mendapatkan cintanya
Hingga akhir masa
Telah dibuktikan kisah Siti Nurbaya
Karena harta punya kuasa
Medan, 19 April 2010
KENANGAN INDAH
Dahulu,
Engkau pernah singgah di hatiku
Mengisi seluruh relung hatiku
Yang melengkapi kehidupanku
Dengan senyum dan kasih sayang
            Waktu itu kita masih remaja
            Yang polos hatinya
            Tiada hasrat jauh lebih dalam
Kasih,
Kini kita telah sama-sama dewasa
Kuharap waktu berulang
Agar kita bisa ke jenjang perjanjian
Menuju pernikahan
            Namun apa mau dikata
            Waktu tak menunggu
            Waktu berlalu begitu saja
            Situasi sudah berbeda
            Kau telah berteman hidup
            Dan aku hanya seorang diri
Tapi kasih,
Aku bahagia pernah mengenalmu
Aku kan selalu mengingatmu
Dan mengenang ciuman pertamamu
Yang engkau berikan ketika itu,
Ketika kita duduk berdua
Di taman depan rumahmu.
21 Agustus 2011
PESAN BUAT GENERASI BANGSA
Hai generasi bangsa!
Hindarkanlah bibir dusta daripadamu
Jauhkanlah lidah penipu
Karena bangsa ini,
Telah kenyang dengan tipuan;
Telah larut dalam dusta...
Samarinda, 10 Juni 2013
PENINDASAN PENGUASA
Tubuh kami terhampar di tanah
Jiwa kami tertanam dalam debu
Roh kami entah di mana
Oleh karena penindasan penguasa...
Samarinda, 13 Juli 2013
DEMI MENGGAPAI IMPIAN
Di tepi kota ini
Kutanamkan harapan
Menimba ilmu
Demi menggapai impian
            Aku memang lelah
            Dan kadang tak mampu
            Namun aku orang rendah
            Itu sudah tugasku
Andai Tuhan mau
Perdulikan aku
Dari kesesakan ini
Aku sudah tak mau
Derita melilit hidupku.
Samarinda, 14 Juli 2013
PESAN BUAT PEMERINTAH
Pemerintah yang baik,
Janganlah engkau menipu
Berkata dengan bibir yang manis
Namun hati bercabang
            Hendaklah janjimu yang murni
            Bagai perak yang teruji
            Tujuh kali dimurnikan
            Dalam dapur peleburan
            Di dalam tanah
Hendaklah pertimbanganmu yang adil
Dan keputusanmu yang arif
Bagai emas yang murni
Tujuh kali dimurnikan
Di atas tungku pemurnian.
Samarinda, 10 Juli 2013
NEGERI KHAYALAN
Negeri ini penuh dengan dusta;
Negeri ini tak seindah kata
Katanya kolam susu,
Nyatanya lautan tuba
Katanya tanah surga,
Nyatanya lembah neraka,
Negeri Khayalan...
Samarinda, 15 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar