Lihatlah bunga pada saat sekarat
dan kamu akan melihat bunga itu akan sedih. Namun, jika bunga dilihat sebagai
bagian dari pohon secara keseluruhan yang berubah, dan akan segera berbuah,
kamu akan melihat keindahan bunga. Ketika kamu memahami mekar dan gugurnya
bunga sebagai pertanda bahwa pohon siap untuk berbuah, kamu akan memahami
kehidupan.
Perhatikanlah hal ini dengan baik,
kawan. Dan kamu akan melihat bahwa kehidupan adalah metaforanya sendiri.
Ingatlah selalu, kamu bukan bunga itu,
dan juga bukan buahnya. Kamu adalah pohonnya. Dan akarmu dalam, melekat pada
Sang Pencipta (Tuhan). Tuhan adalah tanah tempat kamu tumbuh, dan baik bunga
maupun buahmu akan kembali kepada-Nya, memuat tanah menjadi lebih subur.
Jadi,
kehidupan melahirkan kehidupan, dan tidak mungkin kematian, tidak akan pernah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar